Sabtu, 30 Juli 2011

Ramadhan Telah Tiba

0 komentar
Assalamualaikum …
Selamat datang bulan Ramadhan
Ketika bulan Ramadhan datang maka malaikat Jibril berdoa
“Ya Allah.. abaikan saja puasa umat nabi Muhammad, bila sebelum masuk bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal;
-tidak memohon maaf & ampun pada kedua orangtuanya..(jika masih hidup)
-tidak bermaafan dahulu antara suami & istri
-tidak bermaafan dahulu pada orang -orang sekitar (tetangga & sanak famili)
Maka Rasulullah pun mengucapkan Amiin.. sebanyak 3 kali..
yang berdoa malaikat Jibril.. yang mengamini nabi Muhammad SAW serta sahabat-sahabat nya.. di lakukan pada hari Jum’at..
Tanpa di sadari 11 bulan banyak kalimat keluar dari lisan kita.. & tak semua nya dapat meneNtramkan hati keluarga, saudara, sahabat, & kerabat
11 bulan banyak perilaku yg dibuat tak semua membahagiakan keluarga, saudara, sahabat & kerabat
11 bulan banyak keluhan, kebencian & kebohongan..
yang menjadi bagian diri & hidup kita
Saat Ramadhan datang.. saat kita “istirahatkan” perjalanan dunia,
saat nya bersihkan jiwa yang berjelaga..
Saat Ramadhan tiba..saat menikmati kemurahan Allah SWT..
waktunya memahami makna suci diri..dengan berpuasa..
Saat Ramadhan ada di tengah kita..bersama kita leburkan kekhilafan..
semoga dengan berpuasa, mempertemukan kita dengan agungnya lailatul Qadar..
& kita semualah yang dipilih oleh NYA untuk di kabulkan segala doa & pinta
untuk kembali menjadi fitrah..
~TEMAN’S..  MOHON MAAF UNTUK SEGALA SALAH & KHILAF..
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA .. MARI KITA RAIH BERKAH RAMADHAN..~

```(PD IPM Tangerang Selatan)````
Read more...

Sambut Ramadhan Siswa SD Muhammadiyah Bagikan Bunga

0 komentar
Minggu, 31 Juli 2011 07:05 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG – Berbagai cara menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dilakukan kalangan umat Islam. Di Kabupaten Magelang, ratusan siswa SD Muhammdiyah Gunungpring, Muntilan, memilih dengan cara unik dan simpatik, yaitu membagikan bunga kepada masyarakat.

Bagi-bagi bunga yang dilakukan 656 anak ini, berlangsung di sepanjang jalan Pemuda Muntilan, seputar pasar, kantor kecamatan, RSU dan di lingkungan sekolah. Kegiatan ini mendapat sambutan cukup simpatik dari warga yang menerima uluran setangkai bunga dari anak-anak tersebut.

‘’Simpatik dan unik,’’ kata  Ny Warsiyah, warga Muntilan, yang menerima bunga dari salah satu siswa pada Sabtu (30/7)

Surono, salah seorang guru yang mendampingi para siswa tersebut mengatakan, bagi-bagi bunga ini, sebenarnya merupakan kegiatan rutin tahunan di SD Muhammadiyah Gunungpring. Selain untuk memotivasi warga supaya menjalankan ibadah puasa dengan baik, sekaligus mengajarkan sikap saling menghormati antar anak didik.

Sementara itu, ratusan siswa SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang, pada hari yang sama juga menggelar pawai taaruf menyambut Ramadhan. Ratusan siswa membagikan 1432 balon, 2011 jadwal imsakiyah dan 1912 eksemplar seruan berpuasa kepada masyarakat di beberapa lokasi yang dilewati.

Pawai taaruf diwarnai dengan kendaraan hias serta sepeda motor bersama orang tua siswa. Ribuan balon yang dibagikan  tertama pada anak-anak ini, berisikan ajakan supaya anak-anak menjalankan ibadah puasa.

Peserta pawai menyusuri ruas jalan Tidar - jalan Tentara Pelajar, jalan Pahlawan - Sanden - jalan Jeruk Timur - A Yani - Samban - ajalan Sriwijaya - Pasar Gotong Royong - jalan Ikhlas, lalu kembali ke Jalan Tidar.

‘’Selain untuk melatih siswa berpuasa, sekaligus untuk meyadarkan anak-anak sekaligus memberi pemahaman puasa adalah kewajiban setiap muslim. Dan kepada warga Muhammadiyah kita mengajak agar berpuasa sesuai tuntuanan Rasulullah,’’ terang  Drs Yatino, Sekretaris PDM Kota Magelang.
Read more...

Rabu, 27 Juli 2011

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Di Bulan Ramadhan

0 komentar
Oleh
Syaikh Dr Muhammad Musa Alu Nashr


Tamu agung nan penuh barakah akan kembali mendatangi kita. Kedatangannya yang terhitung jarang, hanya sekali dalam setahun menumbuhkan kerinduan mendalam di hati kaum Muslimin. Leher memanjang dan mata nanar memandang sementara hati berdegup kencang menunggu kapan gerangan hilalnya terbit.

Itulah Ramadhân, bulan yang sangat dikenal dan benar-benar ditunggu kehadirannya oleh kaum Muslimin.

Kemuliaanya diabadikan dalam al-Qur'ân dan melalui untaian-untaian sabda Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam. Allâh Azza wa Jalla menjadikannya sarat dengan kebaikan, mulai dari awal Ramadhan sampai akhir. Allâh Azza wa Jalla berfirman

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhân, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'ân sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)".[al-Baqarah/2:185]

Jiwa yang terpenuhi dengan keimanan tentu akan segera mempersiapkan diri untuk meraih keutamaan serta keberkahan yang yang ada didalamnya.

Pada bulan ini Allah Azza wa Jalla menurunkan al-Qur'ân. Seandainya bulan Ramadhan tidak memiliki keutamaan lain selain turunnya al-Qur'ân maka itu sudah lebih dari cukup. Lalu bagaimana bila ditambah lagi dengan berbagai keutamaan lainnya, seperti pengampunan dosa, peninggian derajat kaum Mukminin, pahala semua kebaikan dilipatgandakan, dan pada setiap malam Ramadhan, Allah Azza wa Jalla membebaskan banyak jiwa dari api neraka.

Pada bulan mulia ini, pintu-pintu Surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat, setan-setan juga dibelenggu. Pada bulan ini juga ada dua malaikat yang turun dan berseru, "Wahai para pencari kebaikan, sambutlah ! Wahai para pencari kejelekan, berhentilah !"

Pada bulan Ramadhân terdapat satu malam yang lebih utama dari seribu bulan. Orang yang tidak mendapatkannya berarti dia terhalang dari kebaikan yang sangat banyak.

Mengikuti petunjuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia dalam melakukan ketaatan adalah hal yang sangat urgen, terlebih pada bulan Ramadhan. Karena amal shalih yang dilakukan oleh seorang hamba tidak akan diterima kecuali jika dia ikhlash dan mengikuti petunjuk Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam. Jadi, keduanya merupakan rukun diterimanya amal shalih. Keduanya ibarat dua sayap yang saling melengkapi. Seekor burung tidak bisa terbang dengan menggunakan satu sayap.

Melalui naskah ringkas ini, marilah kita berusaha untuk mempelajari prilaku Rasûlullâh di bulan Ramadhân agar kita bisa meneladaninya. Karena orang yang tidak berada diatas petunjuk Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam di dunia dia tidak akan bisa bersama beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam di akhirat. Kebahagiaan tertinggi akan bisa diraih oleh seseorang ketika ia mengikuti petunjuk Rasûlullâh secara lahir dan batin. Dan seseorang tidak akan bisa mengikuti Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali dengan ilmu yang bermanfaat. Ilmu itu tidak akan disebut bermanfaat kecuali bila diiringi dengan amalan yang shalih. Jadi amalan shalih merupakan buah ilmu yang bermanfaat.

Dibawah ini adalah beberapa kebiasaan dan petunjuk Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhân :

a. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak akan memulai puasa kecuali jika beliau sudah benar-benar melihat hilal atau berdasarkan berita dari orang yang bisa dipercaya tentang munculnya hilal atau dengan menyempurnakan bilangan Sya'bân menjadi tiga puluh.

b. Berita tentang terbitnya hilal tetap beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam terima sekalipun dari satu orang dengan catatan orang tersebut bisa dipercaya. Ini menunjukan bahwa khabar ahad bisa diterima.

c. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang umatnya mengawali Ramadhân dengan puasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali puasa yang sudah terbiasa dilakukan oleh seseorang. Oleh karena itu, beliau n melarang umatnya berpuasa pada hari Syak (yaitu hari yang masih diragukan, apakah sudah tanggal satu Ramadhan ataukah masih tanggal 30 Sya'bân-red)

d. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam berniat untuk melakukan puasa saat malam sebelum terbit fajar dan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh umatnya untuk melakukan hal yang sama.
Hukum ini hanya berlaku untuk puasa-puasa wajib, tidak untuk puasa sunat.

e. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memulai puasa sampai benar-benar terlihat fajar shadiq dengan jelas. Ini dalam rangka merealisasikan firman Allâh Azza wa Jalla :

"Dan makan serta minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar". [al-Baqarah/2:187]

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada umatnya bahwa fajar itu ada dua macam fajar shâdiq dan kâdzib. Fajar kadzib tidak menghalangi seseorang untuk makan, minum, atau menggauli istri. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah ekstrem kepada umatnya, baik pada bulan Ramadhân ataupun bulan lainnya. Beliau n tidak pernah mensyari'atkan adzan (pemberitahuan) tentang imsak.

f. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

"Umatku senantiasa baik selama mereka menyegerakan berbuka"

g. Jarak antara sahur Rasûlullâh dan iqâmah seukuran bacaan lima puluh ayat

h. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki akhlak yang sangat mulia. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Bagaimana tidak, akhlak beliau adalah al-Qur'ân, sebagaimana diceritakan oleh Aisyah Radhiyallahu 'anha. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menganjurkan umatnya untuk berakhlak mulia, orang-orang yang sedang menunaikan ibadah berpuasa. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkatan dan perbuatan dusta, maka tidak membutuhkan puasanya sama sekali".

i. Rasûlullâh sangat memperhatikan muamalah yang baik dengan keluarganya. Pada bulan Ramadhân, kebaikan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada keluarga semakin meningkat lagi.

j. Puasa tidak menghalangi beliau untuk sekedar memberikan kecupan manis kepada para istrinya. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling kuat menahan nafsunya.

k. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak meninggalkan siwak, baik di bulan Ramadhân maupun diluar Ramadhân guna membersihkan mulutnya dan upaya meraih keridhaan Allâh Azza wa Jalla.

l. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berbekam padahal beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang menunaikan ibadah puasa. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan umatnya untuk berbekam sekalipun sedang berpuasa. Pendapat yang kontra dengan ini berarti mansukh (telah dihapus).

m. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berjihad pada bulan Ramadhân dan menyuruh para shahabatnya untuk membatalkan puasa mereka supaya kuat saat berhadapan dengan musuh.

Diantara bukti Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam sayang kepada umatnya yaitu beliau n membolehkan orang yang sedang dalam perjalanan, orang yang sakit dan oranng yang lanjut usia serta wanita hamil dan menyusui untuk membatalkan puasanya.

n. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah pada bulan Ramadhân bila dibandingkan dengan bulan-bulan lain, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhân untuk mencari lailatul qadr.

o. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhân kecuali pada tahun menjelang wafat, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf selama dua puluh hari. Ketika beri'tikaf, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu dalam keadaan berpuasa

p. Ramadhân adalah syahrul Qur'ân (bulan al-Qur'ân), sehingga tadarus al-Qur'ân menjadi rutinitas beliau, bahkan tidak ada seorangpun yang sanggup menandingi kesungguh-sungguhan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam tadarus al-Qur'ân. Malaikat Jibril Alaihissallam senantiasa datang menemui beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk tadarus al-Qur'ân dengan Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam.

q. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang dermawan. Kedermawanan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam di bulan Ramadhân tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Kedermawanan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ibarat angin yang bertiup membawa kebaikan, tidak takut kekurangan sama sekali.

r. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang mujahid sejati. Ibadah puasa yang sedang beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam jalankan tidak menyurutkan semangat beliau untuk andil dalam berbagai peperangan. Dalam rentang waktu sembilan tahun, beliau mengikuti enam pertempuran, semuanya terjadi pada bulan Ramadhân. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga melakukan berbagai kegiatan fisik pada bulan Ramadhân, seperti penghancuran masjid dhirâr [1], penghancuran berhala-berhala milik orang Arab, penyambutan duta-duta, penaklukan kota Makkah, bahkan pernikahan beliau dengan Hafshah

Intinya, pada masa hidup Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam, bulan Ramadhân merupakan bulan yang penuh dengan keseriusan, perjuangan dan pengorbanan. Ini sangat berbeda dengan realita sebagian kaum Muslimin saat ini yang memandang bulan Ramadhân sebagai saat bersantai, malas-malasan atau bahkan bulan menganggur atau istirahat.

Semoga Allâh Azza wa Jalla memberikan taufik kepada kita untuk selalu mengikuti jejak Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam, hidup kita diatas sunnah dan semoga Allah Azza wa Jalla mewafatkan kita juga dalam keadaan mengikuti sunnah Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi, 04-05/Tahun XIV/1431/2010M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Masjid yang dibangun oleh kaum munafik untuk memecah belah kaum Muslimin
Read more...

Selasa, 26 Juli 2011

Harus Bayar Rp 7 Juta, Muar Terancam Gagal Kuliah

0 komentar
DEPOK, KOMPAS.com — Lemas, tatap matanya tampak kehilangan asa. Muhammad Muar (19), siswa miskin yang bersekolah di Yayasan Bina Insan Mandiri Kota Depok, terancam dicoret dari daftar mahasiswa yang lolos Ujian Masuk Bersama (UMB) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pasalnya, ia tidak mampu membayar sejumlah dana yang dibebankan pihak kampus kepada setiap calon mahasiswanya.

UNJ mewajibkan setiap calon mahasiswa, termasuk Muar, untuk menyiapkan sejumlah dana yang nilainya lebih dari Rp 7 juta. Bagi mantan penjual kantong plastik itu, bukan hal mudah untuk mendapatkan uang sebanyak itu.

Muar adalah salah satu dari beberapa siswa di sekolah Yayasan Bina Insan Mandiri, dengan predikat prestasi memuaskan. Ia terancam dicoret meski telah dinyatakan lolos seleksi UMB di Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi dan Administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi UNJ.
Ini kali kedua saya mengikuti UMB di UNJ. Tahun lalu saya gagal, tapi tahun ini saya lolos. Dari informasi yang saya akses secara online, enggak ada keterangan mengenai biaya itu. Awalnya saya senang, tapi sekarang jelas saya kecewa
-- Muhammad Muar
Terlebih Selasa (26/7/2011) ini adalah hari terakhir bagi calon mahasiswa untuk melakukan tahap lapor diri di UNJ. Akan tetapi, ia terpaksa mengurungkan niatnya karena tak ada biaya. Keresahannya semakin menjadi.

Anak ketiga dari enam bersaudara ini mengatakan, dia tak menyangka harus menyiapkan biaya sebesar itu. Sebab, sepengetahuannya tidak ada keterangan untuk wajib membayar biaya sebesar itu.

"Ini kali kedua saya mengikuti UMB di UNJ. Tahun lalu saya gagal, tetapi tahun ini saya lolos. Dari informasi yang saya akses secara online, enggak ada keterangan mengenai biaya itu. Awalnya saya senang, tetapi sekarang jelas saya kecewa," kata Muar saat ditemui Kompas.com di Depok, Selasa.

Sejatinya, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi adalah salah satu mimpinya. Terlebih ketika ia dinyatakan diterima di program studi favoritnya, Pendidikan Ekonomi. Sebab, kelak, selain ingin menjadi pengusaha restoran, ia sangat ingin menjadi guru. Ia yakin, hanya pendidikan yang mampu mengangkat derajat ia dan keluarganya ke tahap yang lebih baik.

"Saya suka ekonomi, saya merasa ingin mendalaminya karena sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Saat ini, ia mengaku belum mempunyai jalan keluar akan persoalan yang dihadapinya. Meski sudah ditanya berkali-kali, ia tetap tidak yakin dengan jawabannya. Dengan nada lirih, ia berharap ada keajaiban yang mampu membantunya memecahkan persoalan ini.

"Saya bingung enggak tahu harus gimana. Meski kecil, saya berharap ada pihak yang mau membantu," ujarnya lirih. 
Read more...